Kaum milisi yang setia kepada ulama radikal Shi’ah Moqtada al-Sadr sudah mulai menyerahkan senjata mereka sebagai bagian dari perjanjian damai dengan para pejabat Irak dan Amerika yang bertujuan untuk mengakhiri konflik yang sudah berlangsung berminggu-minggu di daerah Kota Sadr di Baghdad.
Para pejabat mengatakan penyerahan persenjataan itu diperkirakan akan berlangsung lima hari, setelah itu polisi Irak dan para anggota Garda Nasional akan mengambil alih pengawasan keamanan di daerah yang padat berpenduduk kaum Shi’ah, dekat ibukota Irak itu.
Perlucutan senjata kaum milisi itu dianggap sebagai hal terpenting untuk menjamin keamanan negeri itu sebelum pemilihan umum pada bulan Januari yad.
Sementara itu di tempat lain, dua tentara Amerika tewas dan lima lainnya luka-luka dalam serangan roket di bagian selatan Baghdad hari ini.
Di Mosul, di utara Baghdad, sebuah ledakan bom mobil dekat iring-iringan mobil tentara Amerika mengakibatkan jatuhnya korban jiwa, namun jumlahnya belum dipastikan.