Perdana Menteri Inggris Tony Blair mengatakan masyarakat internasional tidak akan berpangku tangan sebelum krisis di daerah Darfur Sudan diakhiri. Blair mengatakan ia telah memberi kepada Presiden Sudan Omar al-Bashir daftar tuntutan untuk menghentikan kekerasan di Darfur dalam pembicaraan hari ini di ibukota Sudan, Khartoum. Ia mengatakan tuntutan itu antara lain pengekangan milisi arab pro-pemerintah yang dituduh melakukan kekejaman terhadap penduduk desa kulit hitam. Ia juga mengatakan pemerintah Sudan harus menerima penambahan besar jumlah pasukan Uni Afrika di Darfur. Perdana Menteri Inggris adalah pemimpin barat tertinggi yang berkunjung ke Sudan untuk mendesak pemerintah Sudan agar bertindak di Darfur. Setelah kunjungannya, Tony Blair seterusnya menuju ke Ethiopia dimana ia tiba Rabu petang. Disana, Blair memimpin satuan tugas untuk membicarakan masalah Afrika yang paling mendesak, termasuk penyakit AIDS dan kemiskinan.