Menteri luar negeri Amerika Colin Powell menyerukan penghentian Intifada Palestina, dengan mengatakan perlawanan tersebut menyebarkan terorisme dan menghambat pembentukan negara Palestina yang merdeka. Powell mengatakan kepada televisi Arab al-Jazeera bahwa perlawanan 4 tahun terhadap Israel tidak mencapai apapun yang baik. Ia mengemukakan kehidupan rakyat Palestina telah memburuk, sementara Israel mendirikan pagar tembok untuk membendung penyerang. Menteri luar negeri Amerika itu mengecam baik pemimpin Palestina yasser arafat maupun pemerintah Israel atas peran mereka dalam hambatan terhadap penyelesaian damai. Tanggal 28 september tahun 2000, peninjauan oleh pemimpin oposisi Israel pada waktu itu, Ariel Sharon, ke tempat suci yerusalem yang disengketakan menyulut kebangkitan perlawanan terbaru. Apa yang disebut rencana perdamaian peta jalan yang dibuat oleh Amerika Serikat, Rusia, Uni Eropa, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa telah macet.