Organisasi hak-hak media Reporters Without Borders, atau Wartawan Tanpa Tapal Batas, telah mengecam pemerintah interim Iraq yang memerintahkan agar para wartawan keluar dari kota Najaf di mana pasukan-pasukan AS dan Iraq memerangi para pemberontak. Dalam sebuah pernyataan, kelompok yang berkedudukan di Paris itu, menyebut tindakan tsb sebagai "pemblokiran informasi" dan "yang tidak pernah terjadi sebelumnya" di Iraq. Polisi Iraq memerintahkan para wartawan keluar dari Najaf kemarin, beberapa jam sebelum pertempuran dimulai kembali. Dalam perkembangan lain, seorang pejabat Iraq di kota Nasiriyah, Iraq selatan, wakil gubernur Adnan al-Shoraify mengatakan, seorang wartawan Amerika Prancis telah diculik. Wartawan yang belum diketahui identitasnya itu, dikabarkan sedang melaporkan tentang lokasi-lokasi arkeologi di daerah itu, sewaktu dia diculik. Terdapat laporan-laporan yang bertentangan mengenai bila dia ditangkap, dan identitas para penculik tidak diketahui.