Tautan-tautan Akses

ALAT PERTANIAN TEKNOLOGI TINGGI - 2004-07-06


Angkatan bersenjata Amerika mengembangkan Global Positioning System, GPS, alat untuk menentukan tempat di bumi dengan bantuan satelit, pada awal tahun 1970-an dalam masa perang dingin melawan Uni Soviet. Waktu itu, tujuannya adalah mengarahkan bom dan misil secara lebih akurat. Sistem itu kemudian digunakan untuk mengarahkan misil Tomahawk dalam perang Teluk Persia yang pertama.

Empat tahun yang lalu, pemerintahan Clinton mengizinkan sinyal satelit GPS digunakan untuk tujuan non-militer. Sejak itu, aplikasi komersial GPS tumbuh dengan pesat, antara lain dalam bidang pertanian.

Ketika Tate Von Eye menghidupkan traktornya untuk menyemprotkan herbisida di ladang kedelai di South Dakota, ia menunggu dua tiga menit sampai sistem navigasinya tersambung dengan satelit GPS.

Lewat sebuah layar monitor, Tate Von Eye dapat mengetahui bahwa posisi traktor sudah tepat. Sekali jalan, traktor itu menyemprot lahan selebar tigapuluh meter. Dengan monitor yang menunjukkan sinyal dari satelit itu, ia dapat melakukan penyemprotan dengan sangat tepat, tanpa ada lahan yang terlewat, tetapi juga tidak ada lahan yang tersemprot dua kali sehingga memboroskan herbisida.

Sebelum memiliki alat ini, Tate Von Eye harus menggunakan mata telanjang untuk mengira-ngira jalur traktor. Sangat sulit untuk melakukannya di lahan luas yang berwarna hijau itu. Bahkan bagi petani yang sangat berpengalaman, jalur penyemprotan harus tumpang tindih, supaya tidak ada lahan yang terlewatkan.

Sekarang, berkat satelit GPS, Tate Von Eye dapat melakukannya dengan toleransi 20 sentimeter. Dengan keakuratan seperti ini, ia memperkirakan, dapat menghemat kira-kira lima persen herbisida. Untuk lahannya yang tidak begitu luas, ini berarti penghematan sekitar 50 dolar. Ia menghemat setiap kali menggunakan traktornya, baik untuk menabur benih, atau menabur pupuk. Dengan penghematan ini, uang pembelian sistem GPS akan kembali dalam waktu dua tahun.

Sistem GPS yang digunakan Tate Von Eye dirancang dan dibuat oleh Raven Industries, yang terletak di kota Sioux Falls. Di pabrik itu, sebuah mesin dengan lengan robot memasang chip pada lempeng komputer, yang menjadi jantung sistem navigasi GPS.

Penjualan sistem GPS buatan Raven meningkat lima kali lipat dalam tiga tahun terakhir ini. Perusahaan-perusahaan saingan Raven juga sangat sibuk. Manajer Pemasaran Raven, Troy Schraeder mengatakan, biaya produksi pertanian meningkat lebih cepat daripada kenaikan harga biji-bijian. Ini mendorong adanya sistem pertanian dengan presisi tinggi.

Sistem GPS jelas meningkatkan efisiensi. Kalau operasi dapat dikelola dengan lebih effektif, jelas itu akan mendatangkan keuntungan yang lebih besar.

Karena petani menanam, menyemprot dan memanen dengan lebih effisien, mereka tidak menghabiskan waktu terlalu lama di atas traktor mereka. Sistem GPS Raven yang paling sederhana harganya tiga ribu dolar. Sistem GPS yang paling lengkap dan canggih harganya lebih dari empat puluh ribu dolar. Sistem ini dapat mengemudikan traktor, dengan toleransi sampai satu atau dua sentimeter saja. Sistem ini juga dapat mengubah volume penyemprotan herbisida atau pupuk, lewat data yang disimpan dalam komputer. Dengan begitu, aplikasi produk dapat dikurangi, kalau tidak perlu.

Ini adalah cara bertani yang baru di Amerika. Sebagaimana semua teknologi baru, perlu waktu bagi orang untuk menjadi terbiasa. Tetapi Troy Schraeder mengatakan, Raven berusaha mendesain produk yang mudah dipahami dan digunakan. Sekarang sudah banyak petani yang akrab dengan komputer dan otomatisasi.

Sebagian, mungkin karena demografi petani sudah agak berubah, dan mereka memiliki latar belakang pengetahuan komputer yang lebih baik. Sistem GPS juga banyak dipasang dalam mobil penumpang, ada juga yang dibuat dalam ukuran genggam. Jadi orang telah lebih akrab dengan teknologi GPS.

Troy Schraeder meramalkan, tidak lama lagi antena-antena GPS akan terpasang di banyak traktor seperti layaknya antena radio di mobil sekarang ini.

Adaptasi oleh Djoko Santoso

XS
SM
MD
LG