Para pejabat Amerika masih berusaha memperoleh konfirmasi tentang nasib seorang anggota marinir Amerika yang tertangkap di Irak -- sehari setelah sebuah pernyataan yang ditayangkan di website kelompok Islam mengatakan kaum militan telah memancungnya.
Hari Ahad, kelompok militan Ansar al Sunna menyangkal mengeluarkan pernyataan hari Sabtu itu yang mengatakan bahwa kelompok itu telah membunuh Kopral Wassaef Ali Hassoun, seorang Muslim Amerika yang lahir di Lebanon.
Marinir berusia 24 tahun itu hilang sejak 21 Juni. Para penyanderanya mengancam akan membunuhnya jika semua warga Irak yang ditahan Amerika dan sekutunya tidak dibebaskan.
Sementara itu, para pejabat Irak mengatakan kaum penyabot telah meledakkan sebuah pipa minyak strategis yang menghubungkan ladang minyak di Irak Utara dengan ladang minyak di selatan, kurang lebih 80 kilometer di barat daya ibukota Baghdad.
Perkembangan itu terjadi sementara pemerintah sementara Irak mengatakan bahwa untuk mengurangi kekerasan yang ditimbulkan oleh kaum pemberontak, mereka sedang mempertimbangkan untuk menawarkan amnesti kepada sebagian warga Irak yang melawan pendudukan pimpinan Amerika di Irak.