Seorang pejabat tinggi Korea Utara mengatakan, tahun ini Pyongyang banyak meningkatkan anggaran belanja militernya, setelah bertambahnya ketegangan dengan Amerika Serikat mengenai program nuklir negara komunis itu. Deputi Perdana Menteri Korea Utara, Ro Tu-Chol mengatakan, peningkatan anggaran belanja itu penting sekali untuk memelihara, apa yang ia sebut, kekuatan penangkal nuklir Pyongyang, dalam menghadapi tekanan internasional pimpinan Amerika, agar Korea Utara meninggalkan ambisi nuklirnya. Sementara itu, Amerika Serikat mengatakan hari Rabu, Amerika merencanakan untuk menyumbang 60 ribu ton makanan tambahan kepada Korea Utara yang dilanda paceklik—menanggapi seruan mendesak yang disampa