Tautan-tautan Akses

Binatang Peliharaan di Amerika - 2003-11-18


Binatang peliharaan tampaknya semakin menjadi bagian hidup sebagian warga kota New York. Dan karena semakin banyaknya binatang peliharaan sampai-sampai fakta kepemilikan binatang ini bisa mengungkapkan kondisi demografi dan sosial-ekonomi kota tersebut.

Banyak warga kota New York terobsesi dengan binantang peliharaan, khususnya anjing. New York Historical Society, atau Kelompok Masyarakat Pecinta Sejarah New York, menyebutkan, pemilik anjing di New York biasanya menghabiskan uang 1500 dolar untuk biaya dokter hewan, makanan dan mainan untuk binatang peliharaan mereka. Banyal warga New York bahkan secara sukarela merawat 28 kandang anjing yang tersebar di kota itu. Marci, pemilik seorang anjing Yorkshire Terrier, contohnya, merupakan salah satu dari sekitar 300 orang yang meluangkan waktunya secara sukarela setiap hari ke sebuah kandang anjing di Riverside Park.

Marci mengatakan sangatlah menyenangkan memiliki binatang kecil berbulu, jadi Marci memelihara seekor anjing, dan Marcy suka memperhatikannya. Marci menyayanginya dan anjingnya pun menjadi bagian dari hidupnya.

Adalah kesayangan Marcy pada anjing, begitu pula para pemilik binatang peliharaan lainnya, inilah yang mendorong para peneliti di New York Historical Society mengamati secara serius kepemilikan hewan. Merekapun menyelenggarakan pameran binatang peliharaan yang disebut Petropolis. Menurut Kathleen Hulser, sejarahwan yang terlibat dalam pameran itu, mengatakan, kepemilikan hewan merupakan indikator bagus untuk melihat melihat perubahan-perubahan dalam masyarakat. Sebagai contoh , katanya, ada alasan mengapa binatang peliharaan begitu populer di kalangan penduduk Amerika dalam 20 tahun terakhir.

Hulser mengatakan binatang peliharaan mengisi sebuah tempat dalam kehidupan kita yang di masa lalu seringkali diisi anak-anak. Keluarga di zaman sekarang mungkin hanya terdiri seorang saja, seseoarng yang tidak berniat menikah, orang-orang gay dan lesbian, dan kadang-kadang pasangan. Dengan semua alasan itu, semakin sedikit anak-anak dalam keluarga, dan kemudian datanglah binatang peliharaan.

Kathleen Husler mengatakan, ketika penduduk kota mulai membawa binatang ke apartemen mereka, serangkaian undang-undang baru harus diciptakan untuk menyeimbangkan hak-hak pemilik binatang peliharaan dan hak-hak pemilik bangunan apartemen dan para tetangga yang tidak memiliki binatang peliharaan. Ia juga mengatakan, kecenderungan ini menumbuhkan industri bernilai jutaan dolar di Amerika. Industri yang berhubungan dengan binatang peliharaan ini, menurut Husler, memiliki arti secara sejarah, karena merupakan indikasi kemakmuran dan stabilitas sosial.

Jika kita menginginkan anjing berada di sekitar kita, kita ingin hewan itu wangi. Kita ingin hewan itu bernafas tidak berbau. Jadi, orang-orang mulai merawat kesehatan binatang-binatang peliharaannya secara berbeda. Mereka memandikan binatang-binatang itu, menyisir bulu mereka, dan mereka mulai tertarik pada produk-produk pengharum mulut hewan dan produk-produk moderen lainnya.

Para pemilik anjing kini juga mulai menyekolahkan binatang peliharaan mereka itu ke sekolah-sekolah khusus. Hal ini memang kian dirasakan perlu mengingat masyarakat Amerika yang sangat sadar hukum. Jika seorang pemilik anjing tidak bisa memanggil anjingnya, dan sebaliknya malah menyerang orang lain, ia bisa mendapatkan tuntutan hukum, bahkan bila anjing itu tidak menggigit sekalipun.

Menurut Susan Saulny, seorang reporter suratkabar The New York Times, yang baru-baru menyelesaikan survei ekstensif mengenai kepemilikan anjing di New York, seseorang bisa mempelajari hal lain mengenai kota dengan memperhatikan binatang peliharaan yang terdapat di kawasan itu. Di bagian-bagian kota yang rawan kejahatan, anjing-anjing agresif seperti Rottweilers sangat populer, sementara di kawasan pemukiman orang tua yang kaya, anjing-anjing peliharaan yang kecil dan manja seperti Spaniel dan Shih-Tzus merupakan pilihan yang disukai.

Diterjemahkan oleh Arif Budiman

XS
SM
MD
LG