Para pemberontak di Liberia telah menolak seruan AS agar menghentikan pertempuran dan menarik diri dari ibukota Monrovia. Mereka menolak rencana gencatan senjata baru Minggu kemarin, setelah menguasai sebuah jembatan utama, di sebelah utara Monrovia. Mereka mengemukakan hanya akan meletakkan senjata apabila pasukan pemelihara perdamaian negara-negara Afrika Barat yang diusulkan mulai digelar di Monrovia. Dutabesar AS untuk Liberia meminta agar gencatan senjata diberlakukan Minggu pagi, seraya menandaskan Presiden Charles Taylor telah setuju dengan rencana tersebut. Dalam pada itu, tembakan mortir terus menghantam pusat kota Monrovia, menewaskan paling sedikit 13 orang.