Kepala polisi Filipina telah memecat lebih 10 polisi intel, dalam sebuah perombakan akibat lolosnya dari penjara seorang anggota utama jaringan teroris regional Jemaah Islamiyah pekan lalu. Kepala Polisi Hermogenes Ebdane mengajukan permohonan berhenti pekan lalu, tetapi Presiden Gloria Arroyo memintanya supaya tetap memegang jabatannya dan memimpin pencaharian besar-besaran terhadap Fathur Rohman Al-Ghozi, pelaku pengeboman yang sudah divonis bersalah. Al-Ghozi lolos dari gedung yang dikawal ketat di markas besar polisi nasional. Salah seorang yang dipecat adalah Reuben Galban – Kepala Kantor Penghubung Intelijen Luar Negeri di markas besar polisi Filipina. Menurut beberapa pejabat Filipina, ia dicurigai membantu Al-Ghozi lolos dari penjara, dengan imbalan uang suap. Empat anggota polisi yang ditugasi menjaga orang-orang meloloskan diri itu sudah dituduh lalai melakukan tugas.