Tentara Amerika yang dituduh melancarkan serangan granat terhadap rekan-rekannya sendiri ketika masih berada di Kuwait, kemungkinan akan dihadapkan ke muka pengadilan militer. Kata seorang penyelidik tentara Amerika, pemeriksaan yang dilakukan selama seminggu ini memberikan petunjuk kuat bahwa sersan Hassan Akbar, tentara Amerika yang berkulit hitam, adalah orang yang melemparkan granat-granat tangan itu, yang menewaskan dua orang perwira dan melukai 14 lainnya, hanya beberapa jam sebelum tentara Amerika melancarkan serangan besar ke Irak. Kata pengacara sersan Akbar, tidak ada saksi-saksi yang melihat Akbar ditempat kejadian, dan dia dituduh karena dia beragama Islam. Kalau dinyatakan bersalah, sersan Akbar bisa dijatuhi hukuman mati.