Para pemantau internasional yang mengawasi persetujuan damai di propinsi Indonesia, Aceh telah mulai meninggalkan negara itu, karena bertambahnya kekhawatiran, bahwa tindakan militer akan dilakukan di propinsi yang dilanda kerusuhan itu. Jurubicara untuk Pusat Henri Dunant yang berkedudukan di Swiss, yang menengahi perjanjian damai bulan Desember antara pemerintah dan pemberontak gerakan Aceh Merdeka mengatakan, para pemantau itu akan kembali, hanya bila ada tanda-tanda bahwa pembicaraan damai akan dimulai lagi. Indonesia mengatakan, para pejabat pemerintah akan berkonsultasi dengan parlemen pada hari Kamis untuk membahas kemungkinan tindakan militer terhadap kelompok pemberontak itu. Batas terakhir yang ditetapkan pemerintah bagi pemberontak untuk menerima permintaan agar melucuti senjata mereka dan mengakhiri tuntutan mereka untuk merdeka habis berlaku hari Senin.