Tautan-tautan Akses

Bush Lakukan Lobby Terakhir Untuk Menggolkan Resolusi Baru DK PBB - 2003-03-09


Presiden Bush melakukan usaha terakhir untuk memperoleh dukungan atas sebuah rencana resolusi Dewan Keamanan PBB yang akan menetapkan 17 Maret sebagai batas waktu bari Irak untuk melucuti senjata pemusnah masalnya, atau menghadapi tindakan militer. Bush dan stafnya menggunakan hari-hari menjelang dilakukannya pemungutan suara atas resolusi itu, yang dapat dilakukan sedini Selasa - untuk melakukan lobby. Prancis, Rusia, an Cina -- semuanya memiliki hak veto - menentang resolusi apapun yang akan merestui penggunaan kekerasan. Namun Menteri LN Inggris Jack Straw mengatakan dia yakin usul itu akan disetujui. Presiden Bush mengatakan, Washington sedang berusaha sekuat-kuatnya untuk menghindari perang dengan Irak, namun akan menggunakan kekerasan kalau Irak tidak melucuti senjata sendiri secara damai.

Dilain pihak, Irak menghancurkan lagi misil-misilnya yang dilarang PBB, sementara DK PBB bersiap-siap untuk kemunginan mengadakan pemungutan suara guna menetapkan batas waktu bagi Baghdad untuk melucuti senjata pemusnah masalnya. Jubir PBB mengatakan di Baghad hari ini, sejumlah misil al-Samoud-Dua dihancurkan, tetapi tidak memberikan informasi lebih rinci.

Sementara, 5 anggota parlemen Inggris dikabarkan telah mengancam akan meninggalkan pemerintah PM Tony Blair kalau dia terus berusaha untuk melancarkan perang terhadap Irak tanpa dukungan DK PBB. Suratkabar Inggris Sunday Telegraph mengatakan ke-5 anggota parlemen itu adalah pembantu PM Tony Blair. Ancaman itu dapat menyebabkan pengunduran para anggota parlemen yang lain. AS dan Inggris mensponsori rencana resolusi baru DK Keamanan PBB yang akan menetapkan 17 Maret sebagai batas waktu bari Irak untuk menghancurkan senjatanya yang dilarang PBB.

XS
SM
MD
LG