Beberapa negara sekutu penting Amerika menyambut baik janji Presiden Bush untuk memberi bukti tambahan mengenai senjata terlarang Irak, tetapi mengingatkan agar jangan mengambil tindakan militer tanpa persetujuan PBB. Dutabesar Rusia di PBB, Sergey Lavrov, mengatakan Rusia perlu melihat bukti yang meyakinkan sebelum menyetujui pengambilan tindakan militer. Kanselir Jerman Gerhard Schroeder mengatakan hari ini ia menyambut baik bukti baru, tetapi khawatir apakah diplomasi akan berhasil menghindarkan perang dengan Irak. Empat sekutu Amerika dalam NATO – Perancis, Jerman, Belgia, dan Luxembourg – telah menangguhkan lagi permohonan Amerika agar NATO memulai perencanaan peran pembantu dalam perang yang mungkin dengan Irak.
Di lain pihak, Dewan Keamanan PBB mengadakan pembicaraan tertutup yang mendesak mengenai perpanjangan proses inspeksi senjata di Irak, sementara peningkatan militer Amerika diadakan sebagai persiapan akan kemungkinan perang. Keputusan Dewan Keamanan diduga tidak akan diambil sebelum dewan mendengar keterangan Menteri Luar Negeri Amerika Colin Powell tanggal 5 Februari. Ia akan mengajukan informasi intelijen Amerika yang menurut Presiden Bush menunjukkan bahwa Irak menyembunyikan senjata senjata terlarang.