Tautan-tautan Akses

Human Rights Watch Minta Pemerintah AS Tidak Mengabaikan Standar HAM - 2003-01-15


LSM Amerika yang memantau hak asasi manusia, Human Rights Watch mengatakan fokus Amerika dalam memerangi terorisme merongrong ke-pemimpinannya sebagai salah satu pejuang HAM. Dalam laporan tahunannya, organisasi HAM itu mengatakan teroris melanggar hak asasi mendasar dengan mentargetkan orang sipil. Tetapi dikatakan Amerika merugikan perjuangan HAM dengan tidak memperhatikan pelanggaran oleh beberapa sekutunya yang anti-terorisme. Jurubicara Gedung Putih Ari Fleischer mengatakan pemerintahan Bush sama sekali tidak sependapat dengan pandangan laporan itu. Dengan menyitir Afghanistan sebagai contoh, jurubicara itu mengatakan bahwa banyak orang yang dulu ditindas kini bebas berkat Amerika dan sekutunya.

Dalam laporan tahunannya, Human Rights Watch juga mengatakan pemerintahan Asia Tenggara menggunakan perang melawan teror pimpinan Amerika sebagai suatu kesempatan untuk membatasi hak sipil dan kebebasan pribadi. LSM yang berkantor di New York itu mengatakan serangan tanggal 11 September di Amerika mengarah pada penindasan atas nama keamanan tahun lalu di negara-negara seperti Indonesia, Filipina, Kamboja, Vietnam, Birma, Singapura dan Malaysia. Malaysia dan Singapura dikecam karena memenjarakan lebih dari 100 militan Islam yang dianggap mengancam, setelah pengeboman mengerikan tanggal 12 Oktober di Bali. Laporan itu mengatakan Indonesia tidak pernah membahas pelanggaran oleh militernya, khususnya di Timor Timur.

Sementara itu, angket pendapat umum menunjukkan penilaian atas cara Presiden Bush mengemban tugasnya secara menyeluruh turun menjadi 58 persen – persentase terendah sejak serangan teroris tanggal 11 September 2001. Hasil pol Gallup/CNN/USA Today itu diumumkan hari Senin. Dukungan masyarakat tetap kuat atas cara Presiden Bush menangani keamanan nasional, kebijakan luar negeri dan pendidikan. Tetapi Presiden Bush lebih rentan dalam caranya menangani ekonomi, anggaran belanja negara, pajak dan perawatan kesehatan. 1200 orang dewasa diminta memberi jawaban atas survei pekan lalu. Margin of error atas angket ini tiga persen minus atau plus.

XS
SM
MD
LG