Sebuah perundingan antara serikat buruh pelabuhan dan para pejabat pelayaran untuk mengakhiri jalan buntu yang telah menutup banyak pelabuhan besar di Pantai Barat Amerika, dilaporkan mendapat kemajuan. Ini adalah hari ketiga perundingan marathon, sambil para anggota DPR Amerika menyerukan segera diakhirinya penutupan pelabuhan yang telah berlangsung enam hari. Kemarin, dicapai kata sepakat untuk membuka beberapa pelabuhan di negara bagian Alaska, karena alaska sangat tergantung pada barang-barang impor. Kata sepakat serupa diharapkan bisa dicapai untuk negara bagian Hawaii, yang perekonomiannya juga sangat tergantung pada barang-barang impor. Sengketa perburuhan itu berpangkal pada sebuah sistem elektronik untuk memantau barang-barang yang masuk ke pelabuhan, yang kata pemimpin serikat buruh akan berakibat pada pengurangan tenaga kerja. Kelompok serikat buruh itu dituduh telah melakukan apa yang disebut ‘pelambatan pekerjaan’, sehingga para penguasa pelabuhan menutup semua pelabuhan di pantai barat Amerika. Kata para pejabat, tindakan itu mengakibatkan kerugian satu milyar dollar per hari bagi Amerika saja. Kira-kira 150 kapal barang yang berisi penuh barang-barang, mulai dari mobil sampai buah-buahan masih lego jangkar di luar ke-29 pelabuhan itu.