PM Malaysia Mahathir Mohamad memeringatkan negara-negara Barat agar jangan menjauhkan negara-negara Muslim dalam perang melawan terorisme. Dalam sebuah pidato di ibukota Malaysia, Kuala Lumpur, hari Ahad PM Mahathir mengatakan tindakan-tindakan Barat menimbulkan kemarahan dan frustrasi di negara-negara Muslim, yang, mengutip kata-katanya, menjamin "akan terus dan mungkin meningkatnya persediaan rekrut yang akan melakukan teror."
Pemimpin Malaysia itu mengatakan pembunuhan rakyat Palestina membuat umat Islam di seluruh dunia marah, demikian pula sanksi terhadap Irak, Libya dan Sudan. Ia mengatakan tindakan-tindakan seperti itu memaksa beberapa Muslim melakukan tindak balasan melalui teror.
Ia juga mengutuk serangan udara Amerika Serikat dan Inggris terhadap Irak. Ia memperingatkan tindakan seperti itu tidak akan membasmi terorisme dan bahwa Washington dan London sendirilah yang akan kehilangan dukungan dari dunia Islam dalam perang melawan terorisme.
Hari Kamis, pesawat-pesawat Amerika dan Inggris menyerang sebuah pos militer Irak di lapangan terbang 400 kilometer di sebelah barat Baghdad.
PM Mahathir - yang dianggap sebagai pemimpin politik Muslim moderat - telah mendapat pujian dari AS bagi dukungan yang dini dan vokal dalam perang melawan teror. Tetapi, ia tetap melancarkan kecaman tajam terhadap kebijakan Barat dan Amerika Serikat di Timur Tengah.