Presiden Sudan Omar el-Bashir telah mencabut larangan terhadap partai-partai politik yang dikenakan ketika ia mengambil alih kekuasaan 13 tahun yang lalu. Tetapi, dekrit yang dikeluarkan hari Sabtu itu mengatakan hanya partai-partai yang diwakili di parlemen sebelum kudeta tahun 1989 dapat mengajukan permohonan untuk memperoleh surat izin. Dekrit itu juga mengatakan partai-partai hendaknya menyatakan tidak akan menggunakan kekerasan dan menyatakan komitmen untuk melakukan transisi kekuasaan secara damai. Persyaratan yang dikenakan terhadap partai-partai itu secara efektif menutup pintu bagi kelompok pembrontak utama, Tentara Pembebasan Rakyat Sudan, atau SPLA, yang selama hampir 20 tahun mengobarkan perang saudara untuk mendapatkan otonomi lebih besar bagi Sudan Selatan.
Presiden Sudan Omar al-Beshir juga berjanji mengambil langkah untuk mengakhiri pertempuran yang kambuh lagi untuk mewujudkan perdamaian di negaranya yang sudah lama dilanda perang saudara itu. Surat-surat kabar Khartoun hari Sabtu mengutip Presiden al Beshir yang mengatakan pemerintah mempunyai komitmen untuk menghentikan serangan kecuali sebagai pembelaan diri. Komentar itu dikeluarkan sehari setelah pemerintah dan pembrontak saling menuding lainnya memulai pertempuran lagi di kawasan lafron di tenggara. Pembrontak dan pemeritah Sudan hari Senin akan bertemu untuk mengadakan pembicaraan perdamaian lagi yang ditujukan untuk mengakhiri perang yang sudah berjalan selama 20 tahun.