Ratusan tentara amerika mendarat di bekas pangkalan angkatan laut amerika di teluk Subic di Filipina untuk melakukan latihan militer selama dua minggu bersama tentara Filipina. Latihan yang akan dimulai hari Senin ini, melibatkan lebih dari 5,000 orang pasukan kedua negara. Kata jurubicara tentara Filipina, Kolonel Jose Mabanta, latihan itu ditujukan untuk memperkuat kesiapan tempur pasukan Filipina dan Amerika. Sebelumnya, serentetan ledakan bom menggoncang kota General Santos di Filipina selatan, menewaskan 14 orang dan melukai 50 orang lainnya. Kata polisi, semua korban berasal dari ledakan pertama yang terjadi hari minggu di muka sebuah toko serba ada. Tidak lama setelah itu, sebuah bom meledak dekat kantor radio Mindanao, dan bom lainnya meledak di sebuah stasiun bis. Kelompok pemberontak muslim Abu Sayyaf mengaku bertanggung jawab atas ketiga ledakan itu, yang terjadi kira-kira 200 km dari pulau Basilan, dimana tentara amerika sedang melatih pasukan Filipina yang melancarkan operasi untuk menumpas kelompok Abu Sayyaf.