Para anggota parlemen Argentina mengakhiri perdebatan larut malam, tanpa mencapai persetujuan mengenai paket reformasi ekonomi tuntas yang diusulkan pemerintah, yang bertujuan mencegah keruntuhan ekonomi negara itu. DPR Argentina akan bersidang lagi hari ini, untuk membahas permintaan Presiden Eduardo Duhalde akan wewenang darurat untuk menata kembali perekonomian yang berantakan. Diduga, rancangan undang-undang itu akan disetujui. Salah satu yang kontroversial adalah rencana untuk mendevaluasi peso sampai 40 persen, mengakhiri keterkaitan satu-satu dengan dolar Amerika. Sebagian analis menyebut kebijakan menetapkan nilai satu peso sama dengan satu dolar Amerika yang telah berlangsung selama satu dasawarsa itu sebagai penyebab timbulnya resesi di Argentina selama empat tahun terakhir ini. Sebelumnya diberitakan, mata uang Argentina ‘Peso’ akan di devaluasi guna menghidupkan kembali perekonomian dan memulihkan ketertiban setelah terjadinya aksi-aksi kerusuhan yang menggulingkan pemerintah terdahulu. Kata Presiden Argentina Eduardo Duhalde dimuka kelompok pengusaha hari Jumat, para pemilik bisnis domestik akan dilindungi, dan dampak devaluasi itu sebagian besar akan dirasakan oleh bank-bank. Kepala kabinet Jorge Capitanich mengatakan, bank-bank akan dipaksa mengubah pinjaman yang dinilai dalam mata uang dollar Amerika menjadi hutang dalam mata uang pesos. Kata para analis, tindakan ini akan membuat sebagian bank bangkrut. Rencana devaluasi mata uang peso dan melepaskannya dari kaitan dengan dollar Amerika adalah bagian paket perbaikan ekonomi yang akan diajukan kepada kongres hari Jumat malam. Jorge Capitanich tidak memberikan rincian paket ekonomi itu, yang katanya akan diumumkan kalau diterima oleh kongres. Pemerintah Argentina sudah bangkrut dan tidak bisa membayar hutang luar negeri yang berjumlah 141 milyar dollar. Terdapat kekhawatiran bahwa jutaan warga Argentina juga akan bangkrut kalau mata uang Peso didevaluasi.