Singapura dan Malaysia mengatakan, mereka telah menahan lebih dari 25 orang yang diduga terkait dengan jaringan teroris Al Qaeda. Para pejabat Singapura mengatakan, mereka menangkap 15 orang selama empat pekan ini. Penggeledahan di rumah seorang tersangka menghasilkan informasi rinci mengenai pembuatan bom, foto dan video bakal sasaran teroris, paspor dan cap imigrasi palsu dan bahan-bahan yang terkait dengan Al Qaeda. Pemerintah Singapura mengatakan hari ini, 13 orang yang ditahan adalah anggota Jemaah Islamiah, yang mengumpulkan dana bagi kelompok-kelompok teroris, melakukan pengintaian terhadap sasaran di Singapura dan mengusahakan bahan pembuatan bom. Dikatakan, beberapa tersangka telah dilatih di Afghanistan. Sebelumnya diberitakan, polisi di Malaysia menangkap 13 orang tersangka, anggota kelompok Islam yang katanya punya hubungan dengan Zacarias Musawi, orang pertama yang dituduh terlibat serangan terroris 11 September di Amerika. Kata kepala polisi Malaysia, Norian Mai, ke-13 orang itu adalah anggota kumpulan militan Malaysia, yang juga dikenal dengan nama Malaysian Mujahiddin group. Orang-orang itu ditangkap bulan lalu di beberapa negara bagian Malaysia dan ditahan sesuai Undang-Undang keamanan dalam negeri, yang memungkinkan orang ditahan untuk waktu tidak terbatas tanpa diadili. Ke-13 orang itu juga ditahan atas tuduhan mengadakan pertemuan rahasia untuk menggulingkan pemerintahan Malaysia. Sejak bulan Agustus lalu, sedikitnya 25 orang anggota kelompok yang sama juga telah ditahan. Kebanyakan dari mereka juga menjadi anggota kelompok oposisi Malaysia yang paling besar, partai Islam Pan Malaysia. Polisi mengatakan, mereka adalah anggota Kelompok Militan Malaysia yang berusaha menggulingkan pemerintah Malaysia dan mendirikan Negara Islam.