Amerika memveto resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan penempatan pasukan internasional di Palestina untuk memantau konflik dengan Israel. Pemungutan suara Dewan Keamanan PBB itu dilakukan Sabtu dini hari, setelah perdebatan tertutup selama dua hari di markas besar PBB New York. 12 negara anggota memberikan suara setuju, dua negara, yaitu Inggris dan Norwegia memberikan suara abstain, sementara suara menolak dari Amerika, membuat resolusi itu gagal disetujui. Duta besar Amerika untuk PBB John Negroponte mengatakan, dengan menyesal ia memberikan suara menolak, karena menurutnya, resolusi itu sepihak, dengan tujuan mengucilkan Israel secara politik. Negroponte mengatakan, rancangan resolusi itu tidak menyebut aksi-aksi teror terhadap Israel akhir-akhir ini, termasuk pengeboman bunuh diri yang diakui oleh kelompok Hamas dan Jihad. Resolusi yang disponsori Tunisia itu menyerukan diakhirinya kekerasan, termasuk yang disebutnya, aksi teror, eksekusi di luar hukum, dan penggunaan kekerasan berlebihan. Rancangan resolusi itu menyerukan agar kedua pihak kembali ke meja perundingan dan mendorong masyarakat internasional agar membentuk suatu mekanisme pemantauan guna membantu menciptakan situasi yang lebih baik di wilayah Palestina. Israel sejak lama menentang penempatan pasukan internasional di Jalur Gaza dan Tepi Barat. Palestina dan banyak negara Arab telah lama menghendakinya.