Polisi di Eropa berusaha melacak gerak-gerik beberapa orang yang dicurigai terlibat dalam serangan teroris di AS. Kantor kejaksaan federal Jerman memfokuskan perhatian pada seorang Lebanon, Ziad Samir Jarrah, yang berada di pesawat yang dibajak kemudian jatuh di Pennsylvania. Pesawat itu jatuh kurang lebih pada waktu yang sama dengan dua pesawat yang dibajak yang menghantam World Trade Center di New York dan yang ketiga menabarak gedung Pentagon. Beberapa pejabat Amerika berpendapat para pembajak di pesawat yang ditumpangi Jarrah itu merencanakan akan membenturkan pesawat mereka ke sasaran lain di Washington, mungkin Gedung Putih. Jarrah tinggal di Hamburg, tetapi sering mengunjungi kota Bochum di Jerman Barat, dimana pacarnya dikabarkan hilang. Kantor kejaksaan Jerman itu mengatakan sedang menganalisa bukti yang ditemukan di dua apartemen untuk mencari kemungkinan keterkaitannya yang dapat membawa ke orang-orang yang membantu para tersangka.
Sementara itu, polisi Belgia masih menahan dua orang asal Afrika Utara yang mereka gambarkan sebagai anggota sebuah gerakan Islam radikal. Salah seorang diantaranya telah dituduh berusaha menghancurkan gedung-gedung dengan bahan ledakan, memiliki senjata secara gelap dan melanggar UU yang berkaitan dengan milisi. Orang kedua dituduh terlibat dalam tindak pidana. Belum ada rincian mengenai mereka yang sudah diumumkan. Kantor Berita Prancis mengatakan kedua orang itu merencanakan serangan terhadap kedubes Amerika di Paris, dan dua pejabat kehakinan Prancis akan datang ke Brussel hari Senin ini untuk meng-interogasi mereka.