Perdana Menteri Israel, Ariel Sharon mengatakan, ia bersedia mengadakan pembicaraan gencatan senjata dengan Yasser Arafat, kalau pemimpin Palestina itu memerintahkan agar serangan terhadap warga Israel diakhiri. Dalam pidato kepada parlemen Israel hari ini, Sharon mengatakan, ia akan mengizinkan diadakannya pertemuan antara Yasser Arafat dan Menteri Luar Negeri Israel, Shimon Peres, kalau ada ketenangan mutlak selama 48 jam. Perdana Menteri Sharon juga mengatakan, ia akan mengakhiri serangan tentara di wilayah yang dikuasai Palestina, kalau pemimpin Palestina memerintahkan penghentian tindak kekerasan. Tawaran itu diberikan setelah pertempuran berkobar lagi antara pasukan Israel dan polisi Palestina di kota Tepi Barat Ramallah yang mengakibatkan seorang Palestina tewas dan enam lainnya cedera.
Sementara, sedikitnya tiga orang Palestina tewas lagi dan puluhan lainnya luka-luka dalam bentrokan dengan tentara Israel di Jalur Gaza. 20 orang Palestina lainnya luka-luka dalam baku tembak dengan pasukan Israel. Jurubicara kementerian Luar Negeri Israel menjelaskan serangan di Gaza itu sebagai balasan atas tembakan mortir yang dilepaskan oleh Palestina hari Jumat. Pemimpin Palestina Yasser Arafat menuduh serangan Israel itu ditujukan untuk menggagalkan usaha perdamaian. Aksi kekerasan paling baru itu terjadi satu hari setelah PM Ariel Sharon membatalkan pertemuan yang sedianya akan diadakan hari minggu antara yasser arafat dan menteri LN Israel Shimon Peres.