Rakyat pemilih di Timor Timur datang memberikan suara yang mencatat rekor jumlah pemilih dalam pemilihan umum bebas pertama dalam sejarah wilayah itu. Para pengamat internasional memuji pemungutan suara hari Kamis itu sebagai berhasil dan mengatakan tidak terjadi kekerasan. Tempat-tempat pemungutan suara sudah ditutup dan hasil-hasil pendahuluan diperkirakan akan diperoleh awal pekan depan. Yang datang memberikan suara ditaksir lebih dari 90 persen dari 400 ribu penduduk Timor Timur yang memiliki hak pilih untuk membentuk sebuah dewan legislatif baru yang akan menyusun undang-undang dasar negara. Badan legislatif itu diperkirakan juga akan menetapkan sistem presidensial, dengan pemilihan kepala negara awal tahun depan. Pemungutan suara hari ini berlangsung tepat dua tahun setelah rakyat Timor Timur memberikan suara dalam referandum yang diselenggarakan PBB untuk mengakhiri 24 tahun pendudukan Indonesia. Segera sesudahnya, satuan-satuan tentara Indonesia yang tidak berdisiplin dan milisi pro-Indonesia mengamuk melancarkan pembunuhan dan menghancurkan banyak wilayah Timor Timur. Pasukan internasional kemudian dikirim ke Timor Timur untuk mengakhiri tindak kekerasan itu.