Kekerasan baru pecah di Macedonia hari Ahad sementara pasukan Perdamaian NATO dalam jumlah kecil tiba untuk menguji-coba kekuatan persetujuan perdamaian pekan lalu antara pemberontak etnik Albania dan pemerintah. Ahad malam, orang-orang bersenjata menyerang pos-pos polisi Macedonia di desa-desa dekat kota Tetovo di Macedonia Utara. Pemerintah mengatakan polisi membalas tembakan karena jiwa mereka terancam.
Hanya beberapa jam sebelumnya, pemimpin pemberontak Ali Ahmeti, mengatakan Tentara Pembebasan Nasional atau NLA akan menyerahkan senjatanya di bawah gencatan senjata di Macedonia yang diprakarsai oleh NATO. Pemimpin ekstremis itu mengemukakan janji tersebut dalam jumpa pers hari Ahad di Sipkovica, desa yang dikuasai NLA di Macedonia Barat. Semakin banyak lagi tentara NATO tiba di macedonia hari Ahad untuk menentukan apakah negara Balkan itu cukup stabil untuk pasukan sekutu dapat memulai mengumpulkan senjata dari pembrontak etnik Albania.
Sementara, NATO masih berusaha menentukan apakah situasi di Macedonia cukup stabil untuk mengirim kurang lebih 3.500 penjaga perdamaian untuk mengumpulkan senjata. Kontingen pertama yang mulai tiba Ahad berjumlah kurang lebih 400 orang. Panglima Tertinggi NATO di Eropa, Jendral Joseph Ralston dari Amerika, akan tiba di Macedonia hari Ahad atau Senin ini untuk ikut menilai keadaan keamanan.