Organisasi pro demokrasi dan HAM memuji keputusan pemerintah Hongkong yang mengijinkan Li Shao Min kembali ke Hongkong. Ia adalah seorang cendekiawan Amerika yang dihukum pemerintah Cina karena dituduh melakukan pekerjaan mata-mata dan kemudian diusir dari Cina daratan.
Li Shao Min tiba di Hongkong pada hari Senin dan ia merencanakan untuk mengajar kembali di City University of Hongkong. Ia mengatakan pejabat imigrasi Hongkong membuat keputusan yang tepat dan memenuhi persyaratan sistem satu negara dua sistem, model pemerintahan yang dibentuk setelah Hongkong dikembalikan pada Cina pada tahun 1997. Media Hongkong melaporkan beberapa pemimpin oposisi dan HAM juga memuji keputusan tersebut, dan sebaliknya, para pemimpin yang pro Beijing justru mempertanyakan keputusan tersebut.