Sebuah kelompok HAM mendesak PBB untuk segera bertindak untuk melindungi warga sipil dari kekejaman yang dilakukan pemerintah dan pasukan pemberontak di bagian timur Republik Demokratik Kongo.
Dalam laporan yang baru dirilis, kelompok Human Rights Watch (HRW) mengatakan PBB juga harus memastikan pasukan penjaga perdamaiannya tidak terlibat dalam kekerasan disana.
HRW mengatakan lebih dari 1.400 warga sipil tewas dikawasan itu dalam sembilan bulan pertama tahun ini semasa operasi militer Kongo untuk membasmi pasukan milisi Rwanda di daerah tersebut.
Laporan itu menyebutkan tentara Kongo dan pemberontak Rwanda membacok warga sipil sampai mati menggunakan parang, membakar mereka hidup-hidup didalam rumah mereka dan memperkosa wanita dan anak perempuan.
Peneliti senior HRW, Anneke Van Woudenberg, mengatakan PBB harus mengirim sekelompok ahli ke Kongo untuk "memulai rencana perlindungan serius bagi warga sipil".