Amerika Serikat memimpin suatu upaya baru mendesak perjanjian perdamaian antara Israel dan Palestina, dengan meminta dukungan lebih banyak dari negara-negara Arab.
Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton bertemu para pemimpin dari enam negara Teluk di New York Sabtu kemarin.
Menurut para pejabat, Clinton menekan mereka agar menormalisasi hubungan dengan Israel serta memberi lebih banyak bantuan finansial dan politik bagi Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
Asisten Menteri Luar Negeri Jeffrey Feltman juga mengatakan, Amerika sedang menyusun serangkaian langkah timbal balik guna membantu semua pihak untuk memulai kembali perundingan. Akan tetapi ia mengatakan, Amerika tidak akan menunggu paket yang sempurna untuk memulai perundingan.
Presiden Palestina juga mendesak Israel agar bertindak cepat dan kembali ke meja perundingan.
Selama lawatannya ke Havana, Cuba, hari Sabtu, Abbas memperingatkan bahwa satu-satunya pilihan lain adalah kekerasan, dan ia tidak menginginkan hal tersebut dialami rakyatnya maupun kawasan.