Pemerintah Irak mengatakan jumlah korban kekerasan di negara itu mencapai angka terbanyak dalam 13 bulan, bulan Augustus.
Para pejabat mengeluarkan datanya hari Selasa yang menunjukkan bahwa lebih dari 450 orang Irak, termasuk 393 orang sipil, tewas dan lebih dari 1500 luka-luka bulan Augustus.
Peningkatan dramatis bulan lalu sebagian disebabkan dua ledakan bom truk berturut-turut di tengah kota Baghdad tanggal 19 Augustus.
Jumlah yang tewas bulan Augustus itu sangat berbeda dengan bulan Juli yang relatif sepi, ketika 275 orang Irak tewas dalam beberapa minggu segera setelah penarikan pasukan Amerika dari kota-kota Irak.
Seorang anggota komisi keamanan provinsi Nineveh, Khadido Khalaf Aido, mengatakan keadaan keamanan di negara itu lebih buruk daripada yang diperkirakan akan terjadi setelah pasukan keamanan Irak mengambil-alih wewenang. Ia mengatakan peralatan yang lebih canggih dibutuhkan di jalan-jalan utama, supaya pasukan keamanan dapat mendeteksi bom mobil dan alat peledak lain.