Korea Utara hari Sabtu menyatakan bertekad akan menggunakan cadangan plutoniumnya untuk pembuatan senjata dan mulai melakukan pengayaan uranium untuk membuat lebih banyak senjata nuklir.
Ancaman untuk meningkatkan produksi senjata nuklir Pyongyang itu muncul sehari setelah Dewan Keamanan PBB menyatakan dengan suara bulat, akan memberlakukan sanksi-sanksi lebih keras terhadap negara itu, terkait dengan ujicoba misil dan senjata nuklirnya baru-baru ini.
Langkah PBB itu memberi kewenangan bagi negara-negara anggota PBB untuk memeriksa semua kapal barang yang menuju atau meninggalkan Korea Utara. PBB juga melarang ekspor senjata dari Korea Utara dan memperketat berbagai pembatasan keuangan.
Akan tetapi Pyongyang tetap membangkang. Sebuah pernyataan yang dimuat media resmi hari Sabtu memperingatkan, bahwa Korea Utara akan menanggapi dengan tindakan militer terhadap setiap usaha memblokade kapal-kapalnya.
Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton mengatakan, provokasi yang dilancarkan terus menerus oleh Korea Utara "amat disesalkan." Ia mengatakan sanksi-sanksi baru PBB itu merupakan perangkat yang diperlukan untuk mengambil langkah yang tepat terhadap Pyongyang.