Militer Sri Lanka membantah pemberitaan surat kabar Inggris bahwa lebih dari 20 ribu warga sipil tewas dalam operasi terakhir terhadap Pemberontak Macan Tamil.
Harian
The Times mengatakan sebuah penyelidikan independen mendapati sebagian besar
korban sipil tewas oleh tentara. Surat
kabar itu mengatakan pihaknya mengumpulkan angka kematian itu setelah menganalisa
foto-foto dari udara, berbagai dokumen pemerintah, laporan saksi mata dan
kesaksian para pakar.
Pejabat pejabat Sri Lanka mengatakan angka kematian surat kabar The Times tidak akurat. Pemerintah menyalahkan pemberontak atas kematian warga sipil.
PBB tidak mengkonfirmasi laporan angka kematian itu. Wakil jurubicara Sekjen PBB, Marie Okabe mengatakan PBB berulangkali menyatakan jumlah korban sipil yang tewas sangat tinggi.
Pejabat pejabat PBB memperkirakan sedikitnya 7 ribu warga sipil tewas dalam serangan terakhir mematikan itu yang mengakhiri perang saudara selama 25 tahun, bulan ini.