Sebuah berita surat kabar Amerika melaporkan bahwa Washington semakin mencemaskan kemungkinan arsenal nuklir Pakistan mudah diserang, di saat Pakistan menghadapi menguatnya militansi kelompok Islamis.
The New York Times mengutip para pejabat senior Amerika yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan, pemerintah Obama cemas pemberontak mungkin berusaha merebut senjata atau menyusupkan simpatisannya ke laboratorium atau fasilitas-fasilitas penghasil bahan bakar.
Para pejabat itu juga mengatakan Amerika Serikat tidak tahu di mana seluruh lokasi fasilitas nuklir Pakistan berada, karena itu pemerintah Amerika kurang dapat menerima penegasan Pakistan bahwa senjata mereka aman.
Laporan itu mengutip para pejabat Amerika yang mengatakan, meskipun Washington memberi Islamabad sekitar 100 juta dolar, untuk memperkuat perlindungan fisik di sekitar fasilitas-fasilitas nuklirnya dan melatih warga Pakistan soal keamanan nuklir, para pejabat Amerika belum pernah diizinkan memeriksa seberapa banyak dana tadi telah dikeluarkan.