Mantan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina dan sekutu-sekutunya telah memenangkan mayoritas yang besar dalam parlemen, dalam pemilu pertama negara itu dalam 7 tahun, tetapi saingan lamanya menolak hasil pemilu hari Senin itu.
Khaleda Zia, seorang lagi mantan perdana menteri yang bersekutu dengan beberapa partai lain termasuk kelompok fundamentalis Islam, menyebut pemungutan suara itu “sudah diatur.” Dia mengatakan hasil tersebut tidak dapat diterima oleh Partai Nasionalis Bangladesh atau rakyat dan bahwa dia akan menyerahkan bukti-bukti itu untuk mendukung tuduhan kecurangan pemilu dalam beberapa hari mendatang.
Namun, para pejabat komisi pemilu mengatakan Liga Awami Hasina dan sekutu-sekutunya memenangkan kira-kira dua-per-tiga jumlah kursi, dan pemantau internasional menilai pemilu itu “layak dipercaya.” Para peninjau juga menyambut baik tingginya kehadiran pemilih, dengan kira-kira 85 persen dari 81 juta orang yang layak memberi suara.
Sementara itu, media berita setempat melaporkan kekerasan purna pemilu antara aktivis politik, yang menimbulkan kekhawatiran akan kembalinya ke kerusuhan politik antara aktivis politik, yang mengakibatkan pembatalan pemilu terakhir negara itu.
