Tautan-tautan Akses

Pemerintah Birma Bela Respons Terhadap Bencana Topan


Pemerintah militer Birma membela responsnya terhadap bencana topan maut yang menyebabkan paling sedikit 134 ribu orang tewas atau hilang. Deputi Menteri Pertahanan Birma Aye Myint mengatakan di Singapura hari ini bahwa pemerintahnya telah menyiarkan peringatan sebelum topan melanda kawasan Delta Irawadi bulan lalu.

Ia mengatakan pihak berwenang telah bertindak tepat menanggapi bencana itu dan menyambut baik bantuan asing yang tidak disertai syarat mengikat. Birma mulai menerima bantuan internasional secara terbatas beberapa pekan setelah topan melanda.

Sebelumnya hari ini, Menteri Pertahanan Amerika Robert Gates menuduh pemerintah Birma melakukan kejahatan dengan bersikap lalai. Ia mengatakan lebih banyak orang akan mati di zona bencana Birma kecuali bila pemerintah militer Birma mencabut larangan atas bantuan asing.

Gates mengatakan bahwa Amerika akan segera membuat keputusan mengenai penarikan empat kapal angkatan laut Amerika yang sedang menunggu untuk membantu di lepas pantai Birma. Dia mengatakan menjadi cukup jelas bahwa para jenderal yang memerintah Birma tidak akan menerima bantuan dari Amerika.

Dalam perkembangan lainnya, sekolah dijadwalkan dimulai kembali di Birma hari Senin besok. Akan tetapi anak-anak di kawasan Delta Irawadi yang hancur dilanda topan harus menunggu waktu lebih lama untuk dapat mengikuti pelajaran di sekolah. Topan Nargis membuat Kementerian Pendidikan Birma terpaksa menunda pembukaan sekolah di sejumlah kota di kawasan delta dan Rangoon hingga sebulan lagi.

Namun, dengan dukungan Dana Anak-anak PBB, UNICEF, siswa di sejumlah kawasan akan memiliki tempat belajar mulai hari Senin. UNICEF menyatakan 80 hingga 90 persen sekolah hancur di kawasan-kawasan paling parah dilanda topan 2 Mei lalu. Untuk membantu memulai kembali sekolah-sekolah yang rusak, badan PBB tersebut menyediakan bahan-bahan bangunan untuk perbaikan gedung dan peralatan sekolah.

Meski telah ada bantuan seperti itu, jurubicara UNICEF Michael Klaus mengatakan, tidak terlalu banyak di antara 1,1 juta anak usia sekolah di Birma yang tinggal di wilayah yang dilanda topan, yang akan hadir ke sekolah.

XS
SM
MD
LG