Penjaga perdamaian Malaysia hari ini memulai penarikan diri bertahap dari pulau Mindanao yang rusuh di Filipina selatan.
Paling sedikit 28 dari 41 pemantau perdamaian meninggalkan negara itu, dan sisanya dijadwalkan akan menyusul pada akhir Agustus.
Dalam pernyataan Rabu malam, Menteri Luar Negeri Malaysia Rais Yatim yang sedang berkunjung mengatakan negaranya tidak bisa melanjutkan pengerahan tak terbatas tim pemantauan internasional tersebut. Namun, dia meyakinkan Filipina bahwa Kuala Lumpur tetap berkomitmen untuk membantu proses perdamaian.
Manila dan pemberontak Front Pembebasan Islam Moro mencapai persetujuan November lalu untuk menciptakan tanah air umat Islam di Mindanao, tetapi pembicaraan telah macet sejak akhir tahun lalu mengenai rincian persetujuan tersebut.