Mantan Presiden Amerika Jimmy Carter tiba di Jordania Minggu untuk bertemu dengan Raja Abdullah.
Kunjungan Carter ini menyusul pertemuan Jumat dan Sabtu di Damaskus, Siria, dengan pemimpin Hamas di pengasingan, Khaled Meshaal. Mantan presiden ini belum berkomentar seputar pembicaraan itu.
Pejabat Hamas Mohammad Nazzal mengatakan kepada reporter, Carter mengusulkan genjatan senjata antara pasukan Israel dan pejuang Hamas, pertukaran tahanan, termasuk tentara Israel yang diculik, Gilad Shalit, dan penghapusan blokade Israel terhadap Jalur Gaza.
Pejabat itu mengatakan Hamas akan segera menanggapi.
Israel dan Amerika mengkritik Carter karena mau bertemu dengan pemimpin Hamas, yang oleh kedua negara itu dianggap sebagai organisasi teroris.
Tetapi Carter mengatakan perdamaian di Israel tak mungkin tanpa mengikut sertakan Hamas. Pada Januari 2006, kelompok militan itu memenangkan pemilihan parlemen di wilayah Palestina.
