Para kandidat yang saling bersaing secara resmi melancarkan kampanye untuk pemilihan presiden Taiwan yang akan berlangsung 22 Maret.
Setelah mendaftarkan diri dengan pejabat pemilihan Minggu,kandidat Ma Ying-jeou mengatakan kalau terpilih ia akan memperkuat ekonomi dan meningkatkan hubungan dengan Cina.
Tetapi Ma, dari Partai Nasionalis Kuo Mintang, mengatakan ia tidak akan berbicara dengan Cina mengenai isu penyatuan.
Saingannya dari Partai Progresif Demokratik Frank Hsieh, mendaftarkan diri beberapa menit setelah Ma. Hsieh juga menyatakan kesediaannya untuk menyelenggarakan pembicaraan dengan Cina apabila terpilih.
Tetapi pasangan Hsieh, Su Tseng-cheng memperingatkan Minggu, bahwa Ma bisa membahayakan status kedaulatan Taiwan apabila ia mendesakkan terlampau cepat hubungan lebih erat dengan Cina.
Hsieh juga berjanji akan menjalankan pemerintahan bersih dan katanya sebagai presiden keluarganya tidak akan melakukan perdagangan dipasar saham.
