Tautan-tautan Akses

Pemimpin Dunia Nyatakan Keberangan atas Pembunuhan Bhutto


Pemimpin-pemimpin dunia menyatakan keberangan atas pembunuhan pemimpin oposisi Pakistan Benazir Bhutto. Presiden Amerika George Bush mengutuk serangan hari Kamis sebagai suatu “tindakan pengecut” oleh ekstremis pembunuh yang berusaha memperlemah demokrasi Pakistan. Ia menyerukan kepada Presiden Pervez Musharraf agar tetap di jalan demokrasi, dan menuntut agar pembunuhnya diseret ke pengadilan.

Mentri LN Amerika Condoleezza Rice menggambarkan tewasnya Nyonya Bhutto sebagai kehilangan besar bagi Pakistan.

PM India Manmohan Singh menyebut kematian Nyonya Bhutto hantaman bagi proses demokrasi di Pakistan. Ia mengatakan insiden itu sebagai pengingat bahaya bersama yang dihadapi di kawasan itu dari terorisme, dan perlunya membasminya.

Dewan Keamanan PBB mengikuti Sekretaris Jendralnya Ban Ki-moon dalam mengutuk pembunuhan itu. Dewan menyerukan kepada seluruh rakyat Pakistan agar menunjukkan pengendalian diri dan menjaga stabilitas.

Presiden Afghanistan Hamid Karzai sempat bertemu dengan Nyonya Bhutto di Islamabad beberapa jam sebelum ia terbunuh. Ia mengatakan Nyonya Bhutto adalah seorang perempuan yang berani dengan visi yang jelas mengenai demokrasi, kemakmuran dan perdamaian bagi Pakistan, Afghanistan dan seluruh kawasan itu.

Mantan PM dan pemimpin oposisi Pakistan Benazir Bhutto terbunuh hari Kamis ketika ia sedang berkampanye di Rawalpindi.

Ketika ia menaiki sebuah kendaraan lapis baja setelah mengucapkan pidato, polisi mengatakan, seorang laki-laki mendekati mobilnya dan menembak Nyonya Bhutto di lehernya. Penembak itu kemudian meledakkan diri, menewaskan sekurang-kurangnya 20 orang lainnya.

Nyonya Bhutto cepat-cepat dibawa ke rumah sakit di dekat tempat kejadian tetapi ia meninggal beberapa jam kemudian.

Presiden Pervez Musharraf menuding serangan itu dilakukan oleh kaum teroris, tetapi beberapa pendukung oposisi menuding pada anggota-anggota partai yang berkuasa.

Presiden Musharraf memaklumkan hari berkabung selama tiga hari dan tentara Pakistan dalam keadaan siaga tinggi.

Nyonya Bhutto sedang berkempanye ke beberapa kota di Pakistan untuk menarik suara rakyat dalam pemilihan 8 Januari nanti.

Perempuan yang dua kali menjadi perdana mentri itu kembali ke Pakistan dari pengasingan dua bulan yang lalu.

XS
SM
MD
LG