Mantan Presiden Filipina yang digulingkan Joseph Estrada hari ini keluar dari masa enam setengah tahun tahanan rumahnya, setelah penerusnya mengampuni Estrada dari segala tuduhan korupsi.
Presiden Gloria Arroyo mengampuni Estrada, kemarin, hanya beberapa pekan setelah ia dinyatakan bersalah atas tuduhan korupsi dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.
Saat berpidato di hadapan para pendukungnya di Manila, Estrada mengakui ia mungkin telah melakukan kekeliruan saat menjabat, namun ia menyangkal telah melakukan korupsi.
Mantan pemimpin yang kini berusia 70 tahun itu juga mengatakan ia tidak berniat kembali ke politik, dan akan melewatkan sisa hidupnya untuk melayani masyarakat.
Arroyo mengakui pengampunan yang diberikannya kontroversial, namun ia mengatakan hal itu demi kepentingan rekonsiliasi nasional. Para pengecam mengatakan ia berusaha menyenangkan pihak oposisi dan menangkis tuduhan korupsi yang ditujukan terhadap pemerintahannya.