Badan Energi Atom Internasional atau IAEA sepakat mengirim ahli ke Korea Utara untuk memonitor penutupan fasilitas nuklir negara komunis itu. Misi ini disepakati Senin oleh Dewan Gubernur Badan yang beranggotakan 35 negara itu, yang mengadakan sidang khusus di Wina.
Badan ini masih menunggu undangan resmi dari Pyongyang dan Ketua IAEA Mohammed el-Baradei mengatakan ia memperkirakan akan datang dalam satu atau dua minggu lagi.
Pyongyang menunggu pengapalan 50 ribu ton bahan bakar dari Korea Selatan, sebelum mengundang para inspektur. Kementerian Urusan Penyatuan Korea di Seoul mengatakan 6200 ton bahan bakar akan diserahkan Kamis dan sisanya akan dikirim bulan depan.
Pengapalan minyak ini merupakan yang pertama dan bagian dari kesepakatan yang dicapai Februari dengan Cina, Jepang, Korea Selatan, Rusia dan Amerika. Sebagai imbalannya, Korea Utara berjanji akan menutup reaktornya di Yongbyon.
