Seorang komandan senior militer Pakistan tewas oleh kaum militan Islam pada hari keenam konfrontasi di sebuah mesjid Islamabad. Militer Pakistan hari ini mengumumkan Kolonel Harun Islam meninggal dunia setelah tembak-menembak dengan kaum militan yang bertahan di balik dinding Mesjid Lal.
Pasukan pemerintah membuat lubang-lubang dengan ledakan di seputar dinding mesjid itu dengan harapan puluhan wanita muda yang bersekolah di lingkungan masjid itu dapat meloloskan diri.
Menurut para pejabat pemerintah, lebih dari seribu orang termasuk perempuan dan anak-anak berada di mesjid itu. Menteri Penerangan Tariq Azim mengatakan, sekitar 50 hingga 60 militan bersenjata lengkap telah mengambil alih masjid.
Azim mengatakan: "Jelas kini, situasinya adalah situasi sandera. Kita diberitahu oleh seorang anak laki-laki yang berhasil keluar pagi tadi bahwa terdapat 30 - 40 dalam sebuah ruang dan mereka dikawal oleh pengawal bersenjata. Siapa yang mencoba keluar akan ditembak."
Sementara itu, Imam Masjid Lal, Abdul Rashid Ghazi mengatakan ia bersama pengikutnya lebih memilih mati daripada menyerah pada pasukan pemerintah yang telah mengurung Masjid. Dalam pernyataan yang dikeluarkan hari Minggu, Ghazi mengatakan ia berharap kematiannya akan memicu revolusi Islam di seluruh Pakistan.
Hari Minggu adalah hari ke-enam konfrontasi antara Islamis radikal yang bertahan di dalam Masjid dan alat keamanan negara. Masjid masih terus dikurung oleh ribuan pasukan tentara. Pejabat-pejabat pemerintah mengatakan dalam kompleks Masjid masih ada ratusan orang termasuk perempuan dan anak-anak. Presiden Pervez Musharraf hari Sabtu menegaskan jika tidak mau menyerah militan itu akan dibunuh.
