Tautan-tautan Akses

Presiden Abbas Umumkan Keadaan Darurat, Bubarkan Kabinet Palestina


Presiden Palestina Mahmoud Abbas telah menyatakan keadaan darurat setelah terjadi pertempuran berat selama berhari-hari antara gerakan Fatahnya dan faksi saingan Hamas.

Seorang pembantunya, Tayeb Abdul Rahim hari ini mengumumkan dari kota Ramallah di Tepi Barat, bahwa Presiden Abbas membubarkan pemerintahan persatuan Hamas-Fatah dan memecat PM Ismail Haniyeh dari Hamas.

Pembantu Abbas itu mengatakan Presiden Abbas sedang membentuk sebuah pemerintahan baru dan mengambil langkah-langkah lain sebagai tanggapan terhadap apa yang ia sebut “perang kriminal” di Jalur Gaza. Hamas mengatakan dekrit itu “tidak ada artinya.”

Dalam pertempuran hari ini, Militan Hamas telah mengambil alih markas besar keamanan utama faksi Fatah di Jalur Gaza, salah satu benteng Fatah terakhir di kawasan itu. Lebih dari 25 orang tewas dalam pertempuran hari ini, menjadikan hampir 100 jumlah yang tewas dalam bentrok enam hari ini. Hamas memperketat kekuasaannya di Jalur Gaza, tetapi Fatah bertahan di Tepi Barat, dimana Presiden Palestina Mahmoud Abbas dari Fatah tinggal.

Sementara itu, Amerika Serikat menegaskan lagi dukungannya pada Presiden Palestina Mahmoud Abbas. Menteri LN Amerika Codoleezza Rice mengatakan Amerika Serikat sepenuhnya mendukung Presiden Palestina Mahmoud Abbas dalam perlawanannya terhadap militan Hamas.

Rice mengatakan kepada para wartawan di Washington hari ini bahwa Presiden Abbas menjalankan wewenangnya yang syah sebagai presiden Otoritas Palestina dalam mengeluarkan serangkaian dekrit sebagai tanggapan terhadap kekerasan. Rice berbicara dengan Presiden Abbas lewat tilpon tidak lama sebelum pengumumannya bahwa ia memaklumkan keadaan darurat dan membubarkan pemerintahan pimpinan Hamas.

XS
SM
MD
LG