Tautan-tautan Akses

Militer AS di Irak Menahan Seorang Pemimpin Kelompok Teroris


Militer Amerika di Irak mengatakan pasukan Irak dan pasukan koalisi menahan seseorang yang dicurigai sebagai pemimpin kelompok teroris dan membunuh sekurang-kurangnya lima pemberontak dalam penggerebekan di Kota Sadr yang berpenduduk warga Syiah di Baghdad. Pernyataan militer mengatakan orang yang ditahan hari ini diyakini sebagai tersangka pemimpin sebuah kelompok yang membantu pengangkutan senjata dan bahan peledak dari Iran dan juga membawa kaum militan dari Irak ke Iran untuk dilatih.

Secara terpisah, pasukan yang dipimpin Amerika mengatakan mereka membunuh dua teroris, menahan 23 tersangka pemberontak dan menghancurkan tempat penyembunyian bahan peledak dalam operasi hari ini terhadap al-Qaida di Irak, di sebelah barat daya Taji. Jumat kemarin, ulama Syiah Irak Moqtada al-Sadr muncul untuk pertama kalinya sejak operasi keamanan di Baghdad mulai bulan Februari dan menuntut lagi supaya pasukan Amerika meninggalkan Irak.

Sementara secara terpisah, laporan yang dikeluarkan oleh sebuah komite utama Senat Amerika mengatakan masyarakat intelijen memprediksi sebelum invasi yang dipimpin Amerika ke Irak --yang menggulingkan Saddam Hussein -- akan menimbulkan kekerasan dan ketidakpastian politik. Komite Intelijen Senat Amerika Serikat mengeluarkan laporan panjang Jumat kemarin yang menyertakan dua penilaian -- yang sebelumnya dirahasiakan – oleh Dewan Intelijen Nasional pada bulan Januari 2003, dan disebar-luaskan dalam pemerintahan Bush.

Penilaian tersebut mengatakan menegakkan demokrasi di Irak akan menimbulkan “tantangan yang hebat,” karena negara itu tidak memiliki sejarah adanya pemerintah yang mencerminkan pilihan rakyat. Masyarakat intelijen juga memperingatkan bahwa baik Iran maupun kelompok teroris al-Qaida akan memanfaatkan masa sesudah perang untuk menggagalkan usaha Amerika untuk mencapai kestabilan. Tetapi penilaian tersebut secara tidak benar memprediksi bahwa serangan teroris akan berkurang, dan bahwa cadangan minyak Irak yang banyak akan mendanai usaha pembangunan kembali negara itu.

XS
SM
MD
LG