Pesawat-pesawat pengangkut militer mulai berdatangan di Libanon, membawa bantuan militer asing untuk membantu tentara Libanon memerangi militan Islam di dalam sebuah kamp pengungsi Palestina. Para pejabat keamanan Libanon mengatakan dua pesawat terbang tiba di bandar udara Beirut hari ini, tetapi mereka menolak menyebutkan negara mana yang telah mengirimkan bantuan.
Sebelum itu, Amerika Serikat mengatakan negara itu akan segera mengirimkan bantuan ke Libanon. Kamis kemarin, tentara Libanon dan kaum militan di kamp Nahr al-Bared baku tembak sebentar, membuyarkan gencatan senjata yang baru berumur dua hari. Perdana Menteri Libanon Fuad Siniora berjanji akan membasmi kaum militan Islam di kamp itu.
Kaum militan Fatah-al-Islam yang bertahan di kamp pengungsi itu mengatakan mereka akan menaati gencatan senjata, tetapi mereka tidak akan menyerah dan akan membalas kalau diserang. Kira-kira 75 orang – tentara, militan dan warga sipil – telah tewas sejak pertempuran mulai hari Minggu.