Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Javier Solana mengatakan dia berharap dapat menghidupkan kembali perundingan dengan Iran mengenai program nuklir yang disengketakan. Solana mengatakan hari ini di Berlin, dia berencana melakukan pembicaraan dengan juru-runding nuklir utama Iran Ali Larijani “untuk mencari jalan” memulai kembali perundingan.
Solana juga mengukuhkan kembali kebijakan “dua jalur” komunitas internasional yang menewarkan insentif ekonomi dan keamanan kepada Iran sebagai imbalan kerjasama, dan memberlakukan sanksi lebih keras kalau terus membangkang. Pernyataan kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa itu diucapkan sehari setelah Dewan Keamanan PBB memutuskan dengan suara bulat untuk memberlakukan sanksi ekonomi baru terhadap Iran karena menolak menghentikan pengayaan uranium.
Menteri Luar Negeri Iran Manouchehr Mottaki mengatakan, resolusi Dewan Keamanan itu tidak akan mengubah kebijakan Iran. Mottaki mengatakan, Iran tidak menginginkan konfrontasi ataupun melepaskan hak dasarnya yang tak dapat dirampas. Menurutnya, tekanan dan intimidasi tidak akan mengubah kebijakan Iran. Kata Mottaki, dunia harus tahu bahwa dengan sanksi-sanksi politik dan ekonomi yang keras dan ancaman-ancaman lain, adalah terlalu lemah untuk memaksa bangsa Iran menyerahkan hak-hak hukum mereka yang sah.
Selain sanksi-sanksi yang dikenakan Desember lalu, resolusi baru itu melarang semua ekspor senjata Iran dan membekukan aset ke-28 warga Iran serta lembaga-lembaga yang diduga memiliki keterkaitan dengan senjata nuklir.