Menteri pertahanan dalam pemerintahan yang ditunjuk militer di Thailand mengatakan dia berharap undang-undang darurat militer akan berakhir bulan Desember, tiga bulan setelah kudeta militer yang menggulingkan mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra. Pernyataan yang diberikan hari Jumat oleh menteri pertahanan Boonrawd Somtat menggaungkan komentar-komentar para anggota inti kelompok militer yang mengambil alih kekuasaan bulan September.
Para pejabat pemerintah mengatakan berbagai larangan dapat segera berakhir di beberapa wilayah Thailand. Namun aturan keamanan yang ketat akan tetap berlaku di daerah-daerah di mana ada kekhawatiran terus-menerus tentang ketidak-stabilan, seperti di provinsi-provinsi selatan di mana militan Islam telah berjuang untuk melepaskan diri dari negara yang sebagian penduduknya beragama Buddha.
Para pejabat militer merasa terutama khawatir dengan kemungkinan timbulnya keresahan di utara dan timur laut di mana terdapat dukungan kuat terhadap Thaksin. Pria-pria bersenjata membunuh dua orang guru di selatan hari Jumat dan membakar kantor perusahaan listrik.
Perdana Menteri Surayud Chulanont telah mengumumkan serangkaian insentif ekonomi yang dimaksudkan untuk memulihkan bisnis yang merosot akibat kekerasan di selatan.