Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan Perdana Menteri Ismail Haniyeh sama-sama menghimbau agar bentrokan antara milisi Hamas dan milisi Fatah diakhiri. Bentrokan yang bermula hari Minggu di daerah Gaza dan Ramallah menelan korban sedikitnya 8 tewas dan puluhan luka-luka.
Bentrokan tampaknya pecah setelah aparat keamanan Hamas mencoba menghentikan aksi protes oleh anggota kepolisian menuntut gaji yang belum dibayar oleh pemerintah. Tembakan berkobar di sekitar gedung Parlemen Palestina di kota Gaza, dan tembak-menembak juga meletus di Khan Younis, Gaza selatan. Setelah itu demonstran dan barisan bersenjata gerakan Fatah yang mendukung Presiden Mahmoud Abbas menguasai gedung kabinet yang kosong di Ramallah membakar beberapa ruang kantor di dalamnya.
Lewat pidato yang disiarkan televisi Presiden Abbas mengatakan ia telah memerintahkan Kejaksaan untuk menyelidiki dan menyeret mereka yang terlibat bentrokan ke depan pengadilan. Ia meminta aparat keamanan Fatah mengakhiri aksi protes dan kembali ke tugas masing-masing.
Perdana Menteri Ismail Haniyeh mengatakan ia telah berbicara dengan Presiden Abbas lewat telefon dan menekankan perlunya pemerintah dan lembaga kepresidenan bekerja bersama-sama dalam mengatasi ketegangan dan menjamin agar hukum dan ketertiban dihormati.