Pasukan keamanan merondai ibukota provinsi Papua Jumat ini sesudah terjadi bentrokan maut dengan kaum demonstran yang menuntut ditutupnya tambang emas milik A.S.
3 polisi dan seorang tentara tewas Kamis kemarin ketika demonstrasi di luar universitas di Jayapura berubah menjadi aksi kekerasan. Para pejabat mengatakan, polisi anti-huru-hara menggunakan gas air mata untuk membubarkan lebih dari seratus demonstran, banyak dari mereka melemparkan batu. Kata para pejabat, sedikitnya dua petugas keamanan luka dipukuli dengan batu dan ditikam.
Lebih dari 12 orang menderita luka. Kata polisi 57 orang ditahan.
Demo mulai terjadi bulan lalu di daerah tambang tembaga dan emas Freeport-McMoran milik Amerika. Demonstran menuntut hak untuk mencari mineral di batu-batu yang ditinggalkan dari operasi penambangan utama.
Operasi penambangan oleh Freeport di Papua juga menimbulkan kontroversi karena dampaknya terhadap lingkungan dan karena masalah pembayaran kepada tentara Indonesia untuk menjaga keamanan perusahaan itu.