Setelah dua hari mendengarkan keterangan saksi mengenai pembantaian 1982 di Dujail, sidang perkara bekas presiden Irak, Saddam Hussein atas tuduhan melakukan kejahatan kemanusiaan dilanjutkan tanggal 24 Januari. Tidak ada penjelasan mengenai pengunduran itu.
Sebelumnya dalam sidang hari Kamis Saddam Hussein kembali mempertanyakan keabsahan kesaksian yang diberikan, dan mengulangi klaimnya bahwa ia disiksa sewaktu dalam tahanan Amerika. Pejabat-pejabat Amerika membantah keras klaimnya itu. Tiga saksi menggambarkan bagaimana penangkap mereka menggunakan sengatan listerik dan lelehan pipa plastik pada kulit mereka menyusul percobaan gagal hendak membunuh Saddam Hussein di desa Dujail tahun 1982.
Seorang saksi mengatakan ia menyaksikan neneknya disiksa dan ayahnya dibunuh oleh pengawal Saddam Hussein. Saddam Hussein mengatakan, pada tahun 1982 saksi tersebut baru berumur 8 tahun jadi masih terlalu muda untuk mengingat peristiwa demikian. Saddam Hussein bersama tujuh tahanan lain dituduh memerintahkan penyiksaan serta pembantaian lebih dari 140 Muslim Syi’ah di Dujail.